berita


. BERITA
TRADISI LAMA BERSEMI KEMBALI
Wow, benar-benar hebat.   Ini Tradisi Lama Bersemi Kembali (TLBK).
KHATAMUL QUR’AN memang bukan tradisi baru bagi kaum Muslimin. Tradisi ini bahkan nyaris terkubur oleh serpihan waktu yang ternoda oleh kemajuan teknologi. Bayangkan! Baru pada malam Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awwal  1432/15 Februari 2011 ini acara tersebut diadakan secara terpusat di masjid. Pertma kali sejak masjid megah ini direnovasi dalam 2 dekade terakhir.
Maka, bersyukurlah, masih ada yang peduli. Selanjunya, dilestarikan….. (red el-Fath)
El-Fath News__ Satu per satu para santri yang didampingi oleh orang tua mereka menapaki lantai masid Jami’ Fathurrahman. Memang tak seperti biasanya, shalat Magrib kali ini dipusatkan di masjid. Mereka ber-73 yang berasal dari beberapa santren (surau) wilayah Fathurrahman akan mengikuti acara Khataman Quran. Selain peserta dan orang tua, hadir juga beberapa undangan yang terdiri dari tokoh agama, tokoh mayarakat, dan pengurus masjid.
Usai shalat Maghrib yang diimami oleh Ust. H. Abdul Rasyid, S.Pd.I acara dimulai. Ketua remaja masjid, Khairul Hadi, S.Ag. mengawali acara dengan pembukaan dan sedikit laporan. Dalam laporan tersebut disebutkan peserta yang mengikuti acara khataman berjumlah 73 orang dengan rincian sbb: Santren Al Muhajirin berjumlah 13 santri, Santren At-Taqwa(Gb Timuk) berjumlah 16 orang santri, Almuflihun (Odang) 3 santri, Al-Hidayah (Semodek) 10 orang, Al-Mujahidin (gb Tengak) 6 orang, Al Ikhlas (gb Motong) 5 orang, Al-Abror (Gerdu) 4  orang, Masjid Fathurrahman 7 orang, Ishlahul Anam (Jero) 2 orang, dan Al-Ikhsan (Kr. Saot) 2 orang.
Acara berikutnya wejangan yang disampaikan oleh ketua Takmir MAsjid Fathurrahman, H. Ahmad Qamaruddin. Dalam wejangan tersebut beliau mengimbau agar para santri yang telah khatam semakin rajin belajar mengaji di santren, karena pada hakikatnya Qur’an tak akan bisa dikhatamkan. Kegiatan ini hanya dimaksudkan sebagai monumen penting dan motivasi  untuk terus belajar dan belajar. Bagi orang tua hendaknya selalu memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya, karena orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya, dan keteladanan adalah metode paling ampuh salam mengajar.
Acara puncak, yaitu pembacaan surah-surah terakhir Al-Qur’an oleh para peserta yang dipandu olah Ust. H. Mansur. Acara tersebut diadakan setelah shalat Isya.
Acara penutup setelah doa yang dipandu oleh Ust. H. Abdul Rasyid, S.Pd.I. adalah acara santapan jasmani alias dinner bersama. Bagi pemilik perut yang lagi keroncongan acara ini tentu momen paling berkesan. Wow….Subhanallah….dulang tinggi bertudung ayam panggang (pelangkep) mengakhiri acara Tradisi Lama Bersemi Kembali itu. Semoga tetap dilestarikan, dilaksanakan setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad, SAW. dan hendaknya dipusatkan di masjid jami’. Insya Allah.       

                                                                                                Wassalam red_el-Fath

PERAYAAN Maulid Nabi Muhammad,SAW
di Masjid Jami’ Fathurrahman, Pengadangan, Lombok Timur
 
MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW. MOMEN BESAR PENIGNKATAN IMAN


Al-Fath News Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami' Fathurrahman, 12 Rabiul Awwal 1432H berlangsung cukup meriah. Acaranya pun cukup banyak. Pada malam tanggal 12 Rabiul Awwal diadakan KHATAMAN QUR'AN bagi 73 orang santri yang dilanjutkan dengan  I’TIKAF bagi remaja masjid Fathurrahman.
Pagi harinya, sekitar pukul 07.30 diadakan KHITANAN MASAL dengan 4 orang anak (laki-laki, tentunya).  Acara selanjutnya PELANTIKAN KIAI untuk wilayah Tibupandan yang dipandu oleh Bpk. H. AHMAD QAMARUDDIN.
Acara puncaknya dimulai pada pukul 09.30 dengan rangkaian acara: pembacaan Qalam Ilahi oleh  UST. SAHNAN, sambutan-sambutan (BP CAMAT dan BPK KEPALA DESA), penyerahan sertifikat bagi santri yang Khataman oleh KETUA REMAJA MASJID (KHAIRUL HADI,S.Ag), uraian hikmah Maullid Nabi yang disampaikan oleh AL-USTAZ H. ABDUL RASYID, S.Pd.I. Acara  diakhiri dengan CUKURAN (ngengurisang) bagi 14 orang bayi.  
Seperti biasa, dalam acara perayaan maulid seperti ini tak kan lengkap tanpa adanya dulang yang menjulang betudung kaok aik dan renggi. Tak perlu khawatir semua pasti kebagian jatah untuk anak-istri di rumah. Kantong plastik besar sudah disiapkan oleh panitia. Acara santapan jasmani alias lunch beralngsung setelah usai shalat Zuhur berjamaah
            Pada perayaan kali ini kelihatannya  lebih teratur kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini semua kita atur. Kami (remaja masjid-red) sudah membagi tugas; seperti Pak Mujahidin dan Iskandar sebagai pengatur distribusi dulang, dan Muhardi sebagai koordinator penyambut tamu undangan.” Demikian seperti yang diungkapkan oleh ketua remaja masjid, Khairul Hadi, S.Ag.
(Baca juga TLBK)>>>>>>>>>>>>>>>>>>Red – al-Fath 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar